PEMBELAJARAN
MENULIS SURAT TENTANG PENGALAMAN
SEBAGAI
WAHANA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA
Surat
Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang digunakan sebagai
alat komunikasi untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis
dari pihak satu kepada pihak yang lain. Informasi tersebut bisa berupa
pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan, pemikiran,
sanggahan, dan lain sebagainya. Penyampaian secara
tertulis itu menggunakan bahasa yang disebut bahasa surat. Bahasa surat adalah
bahasa yang dilahirkan secara tertulis, baik, indah, rapi, sopan, ramah-ramah.
Dibandingkan dengan alat komunikasi modern seperti telepon,
teleks, telegraf, radio, dan televisi, surat tetap memunyai kelebihan
tersendiri karena merupakan sarana yang dapat merekam informasi secara panjang
lebar, terperinci, tetapi tetap ekonomis.
Kelebihan lainnya adalah surat bersifat praktis karena dapat menyimpan rahasia, efektif karena informasi yang disampaikan itu asli sesuai dengan sumbernya, ekonomis karena biaya pembuatan dan pengirimannya sangat murah. Fungsi surat mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan; alat bukti tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja.
Kelebihan lainnya adalah surat bersifat praktis karena dapat menyimpan rahasia, efektif karena informasi yang disampaikan itu asli sesuai dengan sumbernya, ekonomis karena biaya pembuatan dan pengirimannya sangat murah. Fungsi surat mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan; alat bukti tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja.
Petunjuk Menulis Surat Pribadi
Surat
pribadi merupakan surat yang ditulis dan dikirim oleh seseorang kepada orang lain.
Berikut ini petunjuk menulis surat pribadi, diantaranya:
a. bentuk dan
isi surat bergantung kepada siapa surat itu ditujukan,
b. bahasa surat
tidak harus resmi, tetapi tetap sopan dan jelas.
Pola atau Format
Surat Pribadi
Meskipun surat ini bersifat tak
resmi, tetapi ada hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain etika dan
sopan-santun dalam berkirim surat. Bahasa yang digunakan dalam surat pribadi
tergantung dari orang yang menerima surat. Misalnya, menulis surat kepada guru,
sebaiknya menggunakan bahasa baku atau formal. Lain halnya jika menulis surat
kepada teman, tentu tidak harus menggunakan bahasa baku, tetapi dapat memakai
bahasa santai atau bahasa yang biasa digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Sebagaimana surat-surat yang lain, surat
pribadi juga memiliki format atau pola tertentu. Pola atau format tersebut
adalah sebagai berikut.
1.
Kota dan tanggal surat.
2.
Nama dan alamat penerima surat (sering kali tidak
ditulis karena biasanya sudah dicantumkan pada amplop surat).
3.
Salam pembuka.
4.
Paragraf pembuka.
5.
Isi surat.
6.
Paragraf penutup.
7.
Salam penutup.
8.
Nama dan tanda tangan pengirim surat.
Tanjung Kait, 22 Juli 2013
Untuk sahabatku di mana pun
berada
Salam
persahabatan,
Oh ya, namaku Susi. Aku tinggal di Desa Karang Serang di daerah
Tanjung Kait,
Tangerang.
Sebagian besar penduduk desa kami bekerja sebagai nelayan. Waktu kerja
nelayan tak menentu. Tak kenal hari Sabtu, Minggu, atau libur nasional sekalipun.
Alam yang menjadi kalendernya! Kalau angin dan cuaca sedang bersahabat,
para nelayan bisa melaut setiap hari. Cuaca baik ini biasanya berlangsung
pada bulan September sampai Desember.
Jika cuaca dan angin sedang buruk, biasanya terjadi pada bulan
Januari sampai April, nelayan pun meliburkan diri. Begitu pula saat sedang
bulan purnama. Air laut akan pasang sehingga tak menguntungkan nelayan
untuk mencari ikan. Nelayan biasanya melaut pada malam hari. Mereka
berangkat sejak pukul 4 atau 5 sore dan pulang ke daratan pukul 7 pagi.
Bapakku juga seorang nelayan. Ketika pergi melaut, Bapak membawa
perbekalan dan peralatan melaut. Ada jala dan keramba. Tak lupa lampu
petromaks, juga minyak tanah. Lampu petromaks, selain berfungsi sebagai penerangan,
juga digunakan untuk menarik ikan agar berkumpul.
|
Oh ya, aku cerita sedikit tentang keramba. Keramba adalah alat
penangkap ikan
dari
bambu. Di daerahku, keramba digunakan untuk menangkap keong. Di tengah
keramba dipasang ikan asin sebagai umpan. Apabila keramba dicelupkan ke
dalam laut, keong-keong akan merayap ke tepiannya. Rupanya keong-keong itu
suka dengan ikan asin. Setelah keong-keong masuk keramba, hup! Mereka pun
terjebak di dalamnya. Wah...keong-keong itu kalau dijual harganya mahal,
lo! Satu kilogram bisa laku
Rp15.000,00.
Bapakku dan beberapa orang nelayan lainnya bersiap naik ke atas
perahu. Perahu kayu itu bisa menampung 4 sampai 8 orang nelayan yang akan
pergi melaut bersama-sama. Perahu itu milik tetangga kami. Bapak dan
beberapa nelayan lainnya hanya menumpang.
Nah, sampai di sini suratku, ya. Lain kali aku sambung cerita
pengalamanku. Oh ya, aku tunggu cerita pengalaman teman-teman lainnya.
Selamat
belajar.
Salam rindu,
Susi
|
DAFTAR PUSTAKA
Indrawati, Dewi dan Didik Durianto. 2008. Aktif Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs
Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Warsidi, Edi dan Farika. 2008. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan.