widgetku

Wednesday, August 28, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT TENTANG PENGALAMAN
SEBAGAI WAHANA MENINGKATKAN  KEMAMPUAN  BERBAHASA INDONESIA


Surat
Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak yang lain. Informasi tersebut bisa berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan, dan lain sebagainya. Penyampaian secara tertulis itu menggunakan bahasa yang disebut bahasa surat. Bahasa surat adalah bahasa yang dilahirkan secara tertulis, baik, indah, rapi, sopan, ramah-ramah.
Dibandingkan dengan alat komunikasi modern seperti telepon, teleks, telegraf, radio, dan televisi, surat tetap memunyai kelebihan tersendiri karena merupakan sarana yang dapat merekam informasi secara panjang lebar, terperinci, tetapi tetap ekonomis.
Kelebihan lainnya adalah surat bersifat praktis karena dapat menyimpan rahasia, efektif karena informasi yang disampaikan itu asli sesuai dengan sumbernya, ekonomis karena biaya pembuatan dan pengirimannya sangat murah.
Fungsi surat mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan; alat bukti tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja.

Petunjuk Menulis Surat Pribadi
Surat pribadi merupakan surat yang ditulis dan dikirim oleh seseorang kepada orang lain. Berikut ini petunjuk menulis surat pribadi, diantaranya:
a. bentuk dan isi surat bergantung kepada siapa surat itu ditujukan,
b. bahasa surat tidak harus resmi, tetapi tetap sopan dan jelas.

Pola atau Format Surat Pribadi
Meskipun surat ini bersifat tak resmi, tetapi ada hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain etika dan sopan-santun dalam berkirim surat. Bahasa yang digunakan dalam surat pribadi tergantung dari orang yang menerima surat. Misalnya, menulis surat kepada guru, sebaiknya menggunakan bahasa baku atau formal. Lain halnya jika menulis surat kepada teman, tentu tidak harus menggunakan bahasa baku, tetapi dapat memakai bahasa santai atau bahasa yang biasa digunakan dalam pergaulan sehari-hari.  Sebagaimana surat-surat yang lain, surat pribadi juga memiliki format atau pola tertentu. Pola atau format tersebut adalah sebagai berikut.
1.        Kota dan tanggal surat.
2.        Nama dan alamat penerima surat (sering kali tidak ditulis karena biasanya sudah dicantumkan pada amplop surat).
3.        Salam pembuka.
4.        Paragraf pembuka.
5.        Isi surat.
6.        Paragraf penutup.
7.        Salam penutup.
8.        Nama dan tanda tangan pengirim surat.
Tanjung Kait, 22 Juli 2013
Untuk sahabatku di mana pun berada


Salam persahabatan,
Oh ya, namaku Susi. Aku tinggal di Desa Karang Serang di daerah Tanjung Kait,
Tangerang. Sebagian besar penduduk desa kami bekerja sebagai nelayan. Waktu kerja nelayan tak menentu. Tak kenal hari Sabtu, Minggu, atau libur nasional sekalipun. Alam yang menjadi kalendernya! Kalau angin dan cuaca sedang bersahabat, para nelayan bisa melaut setiap hari. Cuaca baik ini biasanya berlangsung pada bulan September sampai Desember.
Jika cuaca dan angin sedang buruk, biasanya terjadi pada bulan Januari sampai April, nelayan pun meliburkan diri. Begitu pula saat sedang bulan purnama. Air laut akan pasang sehingga tak menguntungkan nelayan untuk mencari ikan. Nelayan biasanya melaut pada malam hari. Mereka berangkat sejak pukul 4 atau 5 sore dan pulang ke daratan pukul 7 pagi.
Bapakku juga seorang nelayan. Ketika pergi melaut, Bapak membawa perbekalan dan peralatan melaut. Ada jala dan keramba. Tak lupa lampu petromaks, juga minyak tanah. Lampu petromaks, selain berfungsi sebagai penerangan, juga digunakan untuk menarik ikan agar berkumpul.






Berikut merupakan contoh surat pengalaman dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar dan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).



























Oh ya, aku cerita sedikit tentang keramba. Keramba adalah alat penangkap ikan
dari bambu. Di daerahku, keramba digunakan untuk menangkap keong. Di tengah keramba dipasang ikan asin sebagai umpan. Apabila keramba dicelupkan ke dalam laut, keong-keong akan merayap ke tepiannya. Rupanya keong-keong itu suka dengan ikan asin. Setelah keong-keong masuk keramba, hup! Mereka pun terjebak di dalamnya. Wah...keong-keong itu kalau dijual harganya mahal, lo! Satu kilogram bisa laku
Rp15.000,00.
Bapakku dan beberapa orang nelayan lainnya bersiap naik ke atas perahu. Perahu kayu itu bisa menampung 4 sampai 8 orang nelayan yang akan pergi melaut bersama-sama. Perahu itu milik tetangga kami. Bapak dan beberapa nelayan lainnya hanya menumpang.
Nah, sampai di sini suratku, ya. Lain kali aku sambung cerita pengalamanku. Oh ya, aku tunggu cerita pengalaman teman-teman lainnya.
Selamat belajar.

Salam rindu,


   Susi 
 











































                                    

DAFTAR PUSTAKA


Indrawati, Dewi dan Didik Durianto. 2008. Aktif Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Warsidi, Edi dan Farika. 2008. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan.


m
o
c
.
r
u
u
N
n
A
h
a
i
r
e
p
a
S
.
w
w
w